KELUARGA BERENCANA
KELUARGA BERENCANA
2.1.
DEVINISI KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah
yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program
keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil
kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga
Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an
dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang
bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran
seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
WHO (Expert Committe,
1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan
objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
2.2. TUJUAN KELUARGA BERENCANA
Tujuan umum :
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Tujuan khusus :
·
Meningkatkan
jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
·
Menurunnya
jumlah angka kelahiran bayi.
·
Meningkatnya
kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak
reproduksinya
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
Kesimpulan
dari tujuan ini adalah:
Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk
menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan
pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka
kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
2.3. MANFAAT
KELUARGA BERENCANA
1. Menurunkan resiko
terjangkitnya kanker rahim dan kanker servik
Kanker
ovarium merupakan tumor ganas yang terdapat dalam endometium, yaitu lapisan
dalam rahim tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. Sedangkan kanker servik
merupakan sejenis kanker yang menyerang bagian reproduksi wanita terutama leher
rahim.
Penelitian : Menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh Institut Catala d’Oncologia di
Catalonia,
Spanyol, yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan The Lancet
Oncology
menyatakan bahwa para wanita yang menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD
dapat mengalami penurunan yang signifikan terhadap risiko terjadinya
kanker serviks dan kanker rahim. Hal ini disebabkan oleh IUD yang ditanam dalam
rahim wanita dapat menimbulkan respons terhadap terjadinya peradangan, sehingga
dapat menghilangkan virus Human papillomavirus (virus HPV) sebagai penyebab
utama kanker serviks.
2. Menurunkan angka
kematian maternal serta peningkatan IPM
Kematian yang terjadi
pada ibu dan anak, masih sering kita jumpai, baik pada saat proses persalinan,
pasca persalinan, maupun hari-hari pertama kehidupan bayi. Untuk itu, perlu
diadakan upaya serta berbagai macam inovasi guna mengatasi hal tersebut.
3.
Meghindari kehamilan yang tidak diinginkan
Dengan mengikuti program KB, masalah tersebut dapat diminimalisir.
4.
Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Perencanaan kelahmilan yang menjadi salah satu tujuan KB dapat
menurunkan resiko kehamilan yang tidak diinginkan. Hal tersebut dapat membantu
meningkatkan tingkat kesehatan serta kelangsungan hidup pada ibu, bayi, dan
anak.
5.
Mencegah penularan penyakit berbahaya
Manfaat KB dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom sebelum
melakukan hubungan intim dapat mencegah peyebaran atau penularan virus-virus
berbahaya seperti HIV AIDS. Selain itu, manfaat daun sirih bagi wanita juga
mampu mengatasi penularan penyakit berbahaya.
6.
Lebih menjamin tumbuh kembang bayi dan anak
Perencanaan kehamilan yang tepat dapat membantu tumbuh kembang bayi dan
anak-anak lebih terjamin, karena mereka mendapatkan lebih banyak perhatian dan
kasih sayang dari orang tuanya.
7.
Dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga
Keluarga dengan memiliki 2 anak, mereka akan lebih santai dalam
bekerja, lebih banyak waktu untuk memberikan perhatian serta mendidik anak-anak
mereka dirumah. Sehingga anak merasa mendapatkan perhatian dan kasih sayang
orang tuanya.
8.
Pendidikan anak lebih terjamin
Keluarga dengan memiliki 2 anak, lebih mudah untuk membagi perekonomian
mereka masing masingnya untuk anak.
9.
Dapat menentukan kualitas sebuah keluarga
Dengan manfaat KB berarti keluarga dapat menyelamatkan kehidupan serta
meningkatkan status kesehatan ibu dan anak. Terutama dalam mencegah kehamilan
tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran, serta mengurangi tingkat risiko
kematian pada bayi. Selain itu, program KB juga dapat memberi keuntungan bagi
kehidupan ekonomi sebuah keluarga dan masyarakat. Selain itu,program KB juga
telah mebuktikan bahwa pria juga ikut bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan
reproduksi mereka dan keluarganya.
2.4. SASARAN
PROGRAM KB
Sasaran program
KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
- Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.
- Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
- Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.
- Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
- Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
- Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
- Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
- Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
- Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.
2.5.
JENIS ALAT KONTRASEPSI
- Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak mengganggu hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.
- Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya bias dalam jangka panjang.
- Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat.
- Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan benar dan murah atau dapat dibeli secara umum.
- Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik bagi klien apabila kehamilan akan terjadi resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
2.6. HAMBATAN
KELUARGA BERENCANA
Diantara banyak manfaat yang diberikan oleh progarm
ini, masih banyak kendala yang perlu diatasi dalam pelaksanaannya, seperti :
- Masih sempitnya pemahaman masyarakat tentang progarm ini, baik dari masyarakat sendiri, para tokoh agama, maupun tokoh masyarakat.
- Masih dianggap sesuatu yang tabu, karena pelaksanaannya harus dengan membuka aurat.
- Masih adanya persepsi bahwa kematian ibu dan anak pada saat proses kelahiran adalah mati sahid serta anggapan bahwa banyak anak akan membawa banyak rezeki bagi keluarga.
Komentar
Posting Komentar